KEGAGALAN:
Cambuk Untuk Maju
Baca: Ayub 42:7-17
"Lalu
TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya,
dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya
dahulu." Ayub 42:10
Ketika
mendengar nama Ayub seringkali yang terbayang di benak kita adalah kisah
hidupnya yang penuh penderitaan.
Pencobaan demi pencobaan datang secara beruntun dalam kehidupan
Ayub: 10 anaknya mati, harta bendanya
ludes, dihujat oleh isteri dan ia sendiri mengalami sakit yang begitu
parah. Jika seseorang berada di posisi
Ayub kemungkinan besar ia tidak akan sanggup lagi menjalani hidupnya.
Karena beratnya penderitaan yang harus
ditanggung, apakah bisa dikatakan bahwa Ayub adalah orang yang gagal? Atau orang yang awalnya sukses, "...yang terkaya dari semua orang di
sebelah timur." (Ayub 1:3), namun
kemudian mengalami kemerosotan dan akhirnya hancur? Bukankah terhadap orang yang hidup benar
firman-Nya berjanji: "TUHAN akan
mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik
dan bukan turun," (Ulangan
28:13)? Jika kita langsung menyimpulkan
Ayub adalah orang yang gagal, itu salah besar!
Adakah orang yang tidak pernah gagal dalam hidupnya? Orang yang sukses sekalipun adalah orang yang
pernah gagal, bukan hanya satu dua kali, bahkan mungkin berkali-kali, tapi
mereka tidak pernah menyerah, melainkan mau belajar dari kegagalan tersebut dan
menjadikan itu sebagai pelajaran berharga sekaligus cambuk untuk bangkit dan
berjuang lebih keras lagi. Meski harus
mengalami penderitaan yang bertubi-tubi Ayub mampu bertahan dan imannya kepada
Tuhan tidak menjadi luntur, terbukti ia masih bisa berkata, "Karena Ia tahu jalan hidupku;
seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10).
Ayub sangat percaya hal ini:
"...Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada
rencana-Mu yang gagal." (Ayub
42:2).
Mungkin saat ini keadaan Saudara sedang
terpuruk, jangan terus merenungi nasib dan putus asa dengan berkata, "Nasi sudah menjadi bubur". Bawalah semua persoalan Saudara kepada Tuhan,
di dalam Dia pasti ada pertolongan dan jalan keluar.
Bagi
orang yang menaruh pengharapan kepada Tuhan,
"...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan
hilang." Amsal 23:18
No comments:
Post a Comment