Bagaimana
mungkin ini terjadi ?
Haruskah
ini terjadi ?
Mungkin
Tuhan sudah mengaturnya
Mengatur
rencana yang indah, bagiku
Tapi, mengapa harus aku ?
Mengapa harus
keluargaku ?
Dosakah aku
pada -Mu, Tuhan ?
Dalam
hati aku harus tegar
Aku
harus kuat
Aku
harus bersabar
Untuk
menghadapi semua ini
Inginku
tak menangis
Tapi,
aku tak kuat menahannya
Tetes –
tetes air mata mulai membasahi bajuku
Saat itu aku ingin memberontak
Dan saat itu juga aku ingin menyalahkan Tuhan
Mengapa Tuhan tega padaku ?
Mengapa secepat ini ?
Tapi semua itu sudah terlambat
Dia sudah
tiada
Raga dan
nyawanya sudah tak ada lagi
Tapi,
jasa, pengorbanan dan kenangan indah bersamanya
Masih
tersimpan sampai sekarang
Tak ada yang abadi
Apa yang telah diciptakan Tuhan
Suatu saat pasti akan di ambil kembali
Apakah saat ini ?
Apakah 5 menit lagi ?
Apakah besok ?
Apa mungkin bulan depan Tuhan mengambilnya ?
Tak ada seorang pun yang tau kapan Tuhan
mengambilnya
Kehilangan barang itu tak apa
Tapi,
kalau kehilangan orang yang dicintai
Itu
bagaikan hati teriris – iris
Atau hati
terbelah dua
Sekarang, aku hanya bisa mendoakanmu
Semoga kau tenang disana
Ditempat terindah yaitu surga
Selamat jalan
Selamat
tinggal
Maafkan
aku,
Jika selama
hidupmu,
Aku punya
salah padamu, aku sering membantahmu
Aku
sering tak mendengarkan nasehatmu
Aku
mencintaimu
Aku tak
kan melupakanmu
No comments:
Post a Comment