DAMPAK KEMALASAN
Baca: Amsal 18:1-24
"Orang
yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si
perusak." Amsal 18:9
Hal
yang sangat tidak disukai oleh orang dan sekaligus menjadi sesuatu yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan adalah sifat malas.
Dalam
perumpamaan tentang talenta (baca Matius 25:14-30), si tuan kecewa dengan hamba
yang dipercaya menerima satu talenta karena ia tidak mengembangkannya,
melainkan menyembunyikannya di dalam tanah.
"Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa
aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana
aku tidak menanam? ... Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam
kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi." (Matius 25:26, 30). Hamba yang malas harus menuai akibat
kemalasannya itu. Tuhan telah memberi
kita kemampuan atau karunia dengan maksud supaya kita berkarya dan
mengembangkan kemampuan tersebut semaksimal mungkin, sebab pada saatnya akan kita
pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Alkitab menyatakan bahwa orang yang malas disebut jahat, bahkan disebut
sebagai perusak (ayat nas). Mengapa?
Karena Tuhan telah memiliki rancangan hal-hal baik bagi setiap orang
percaya, tapi Ia menghendaki adanya kerjasama, ada bagian yang harus kita
kerjakan untuk menggenapi rencana-Nya.
Namun karena kita malas dan tidak mau membayar harga, semua rancangan
Tuhan atas kita menjadi berantakan bukan karena Tuhan tidak sanggup
melaksanakan rencana-Nya, tetapi karena kita sendiri yang tidak mau taat.
Ketahuilah bahwa kemalasan hanya akan
berdampak buruk: merusak masa depan,
impian dan harapan menjadi buyar, menghambat kemajuan (stagnan)
dan cenderung mengalami kemunduran, menyebabkan penderitaan karena tidak
ada kekayaan yang akan singgah di dalam rumah pemalas, sebab "Tangan yang lamban membuat miskin,
tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya." (Amsal 10:4).
Akhirnya para pemalas bisanya hanya mengeluh, bersungut-sungut, menjadi
beban bagi orang lain, kecewa dan ujung-ujungnya berani menyalahkan Tuhan.
"Oleh
karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah
rumah." Pengkotbah 10:18
No comments:
Post a Comment