MAKALAH
“SISTEM DAN STRUKTUR
POLITIK-EKONOMI INDONESIA MASA ORDE BARU (1966-1998)”
Disusun
oleh :
1. Diva
Tirta Ambara (06)
2. Doris
Agusnita (07)
3. Shofi
Majid Abiyi (24)
4. Sigit
Haris Adi P (25)
5. Tamiya
Riszia R (27)
XII IPS 1
SMA NEGERI 2 PATI
Tahun Pelajaran 2017/2018
Tahun Pelajaran 2017/2018
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Sistem
politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan
dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses
penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi
dan penyusunan skala prioritasnya. Oleh
karena dia merupakan suatu keseluruhan kegiatan yang berkaitan dengan
kepentingan publik, maka sistem politik memiliki peran yang vital di suatu
negara. Perlu sebuah sinkronisasi yang harmonis dari setiap elemen dari negara,
mulai dari pemerintah yang berkuasa, sampai pada rakyat secara holistik untuk
mewujudkan suatu sistem politik yang stabil. Karena, kestabilan dan keamanan
suatu negara juga tergantung kepada sistem politik yang dianutnya.
Pada masa rezim Soeharto (1966-1998), sistem politik yang
berlaku saat itu dikenal sebagai sistem politik Orde Baru. Memang banyak dari
orang-orang yang pernah hidup di masa tersebut mendambakan kontur kehidupan
yang sama di era reformasi sekarang. Di mind-setmereka, bahkan
orang tua kita, berpendapat masa Orde Baru adalah masa yang tenteram, politik
yang stabil, sedikitnya pengangguran, dan lain sebagainya. Namun, apakah
sejatinya yang berlaku di masa sistem politik Orde Baru tersebut ? Bagaimana
sebenarnya Soeharto, sang penguasa rezim, men-setting sistem
politik di era Orde Baru itu ? Baiklah saya akan mencoba mengurai sistem
politik Orde Baru melalui makalah ini dengan mengacu kepada berbagai referensi
yang saya peroleh.
B.
RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan judul
makalah ini “Sistem Politik Orde
Baru”,
maka rumusan masalah padaartikel
ini berkutat sekitar :
1. Apakah itu sistem politik Orde Baru ?
2. Apakah kelebihan
serta kekurangan dari Orde Baru ?
3. Apa
yang menjadi penyebab stabilnya orde baru ?
C.
TUJUAN
Artikel
ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh sistem politik Orde Baru
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem politik Orde
Baru
3. Memahami penyebab stabilnya Orde Baru
4. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Politik
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sistem Politik Orde Baru
Sistem
menurut Pamudji
(1981:4) merupakan suatu keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan
atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau
keseluruhan yang komplek atau utuh. Sistem juga dapat diartikan sebagai
kerjasama suatu kelompok yang saling berkaitan secara utuh, apabila suatu
bagian terganggu maka bagian yang lain akan merasakan kendalanya. Namun,
apabila terjadi kerjasama maka akan tercipta hubungan yang sinergis yang kuat.
Pemerintah Indonesia adalah suatu contoh sistem, anak cabangnya adalah sistem
pemerintahan daerah, kemudian seterusnya sampai sistem pemerintahan desa dan
kelurahan.
Istilah
politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan,
dasar-dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik
merupakan usaha untuk menentukan
peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk
membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis.
Sistem
Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang
bekerja dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara). Menurut Almond,
Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang merdeka yang
menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi. Sedangkan menurut Rober A.
Dahl, sistem
politik adalah pola yang tetap dari hubungan-hubungan antara manusia yang melibatkan
sampai dengan tingkat tertentu, kontrol,
pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang.
Orde
Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto, yang merupakan Presiden kedua dan terlama di Indonesia. Orde
Baru merupakan penerus Orde
Lama yangmerujuk kepada era pemerintahan Soekarno.
Sistem
politik Indonesia Orde Baru diartikan
sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara
Indonesia di era Orde
Baru yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, usaha mewujudkan
tujuan, pembuatan keputusan, seleksi dan penyusunan skala
prioritasnya.
B.
Kelebihan
dan Kekurangan Orde Baru
Terkadang kita menilai suatu hal dari kelebihan dan
kekurangan sebagai indikator utamanya. Seperti kita akan membeli suatu merk
gadget, kita sering mempertimbangkan apa kelebihan dan kekurangannya dengan
gadget lainnya. Indikator ini akan mempengaruhi penilaian dan pilihan kita
terhadap gadget tersebut apakah layak atau tidak untuk kita beli. Karena hal
yang kita idamkan itu adalah suatu kepuasan dari hasil pilihan kita tersebut.
Berikut ini akan saya paparkan kelebihan dan kekurangan
Orde Baru :
Kelebihan sistem
Pemerintahan Orde Baru
1. Perkembangan GDP per kapita Indonesia
yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari
AS$1.000
2. Sukses dalam transmigrasi
3. Sukses KB
4. Sukses memerangi buta huruf
5. Sukses swasembada pangan
6. Pengangguran minimum
7. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima
Tahun)
8. Sukses Gerakan Wajib Belajar
9. Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
10. Sukses keamanan dalam negeri
11. Investor asing mau menanamkan modal di
Indonesia
12. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan
cinta produk dalam negeri
Kekurangan Sistem
Pemerintahan Orde Baru
1. Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
2. Pembangunan Indonesia yang tidak merata
3. Bertambahnya kesenjangan sosial
(perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
4. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
5. Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai
dengan banyaknya koran dan majalah yang diberedel (dihentikan dari edaran dan
penerbitan)
6. Kecemburuan antara penduduk setempat
dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar
pada tahun-tahun pertamanya
7. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan
keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" (PeTrus)
8. Tidak ada rencana suksesi (penurunan
kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
C.
Faktor
Stabilnya Orde Baru
Orde Baru tergolong orde yang stabil, karena mampu
bertahan dalam jangka waktu yang lama, sebelum pada akhirnya dibungkam oleh
aksi keras mahasiswa dan oknum pendukung peristiwa 1998. Kenapa rezim yang
tergolong otoriter ini mampu bertahan lama ? Perlu digaris bawahi, tujuan Orde Baru yang paling penting adalah “membangun
suatu masyarakat baru yang merasa aman, menikmati arti penting ketertiban, dan
mengajar kemampuan dalam suasana kestabilan”.
Untuk mencapai dua tujuan besar itu, pemerintah Orde
Baru menerapkan dua strategi umum. Pertama, strategi ekonomi yang mendorong
pertumbuhan cepat dan yang bisa memobilisasi berbagai sumberdaya ekonomi dari
luar negeri. Yaitu, strategi “berorientasi keluar”. Dan kedua, strategi politik
mendorong penciptaan sistem ekonomi dan masyarakat yang terkendali dan tertib.
Dalam kaitan inilah stabilitas dan keamanan merupakan hal paling berharga dalam
pandangan elit politik Orde Baru. Sistem politik Orde Baru memang dapat
dikatakan termasuk sistem politik non demokratis, Affan Gaffar pun menyimpulkan : "The political process under the new
regime is not a democtratic one ", tetapi dengan sistem yang seperti itu, ternyata mereka mampu bertahanlebih dari seperempat abad dan lebih
responsif daripada rezim pada masa Demokrasi
Terpimpin atau minimal lebih baik daripada perkiraan Liddle pada tahun 1970-an.
Beberapa
faktor
yang menentukan non-demokratisnya antara lain
kepimpinan Presiden
Soeharto yang bisa dibagi menjadi : kebijakan dibidang ekonomi, dan cara
menghadapi lawan
politiknya, juga pengendalian komunikasi politik, yang akhirnya menghasilkan sistem
politik yang dapat digolongkan
ke dalam sistem politik
non-demokratis dan ditandai dengan:
1. Dipimpin oleh militer sebagai suatu
lembaga bekerja sama dengan para “tekhnokrat sipil”
2. Beberapa perusahaan besar vang mempunyai hubungan khusus
dengan negara dan kapitalis internasional
mendominasi perekonomian Indonesia.
3. Gaya atau model birokratik politik dan
klientelistik
4. Massa di-demobilisasikan
5. Tindakan-tindakan respresif untuk mengendalikan oposisi
6. Kantor kepresidenan yang otonom
Sistem politik orde baru didasarkan pada basis legitimasi yang beraneka, yaitu campuranterpadu antara distribusi kebutuhan materil,
simbolis berupa ideologi dan sejumlah jargon politik serta legal rasional (pemilu). Struktur politik dan
basis legitimasi yang bersifat campuran inilah yang menyebabkan mengapa sistem politik Orde Baru tetap stabil selama 32 tahun.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan paparan
diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai Sistem Politik Orde Baru, yaitu :
1. Sistem Politik Indonesia Orde Baru diartikan sebagai
kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia di era Orde Baru yang berkaitan dengan
kepentingan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Sistem ini berperan penting dalam kestabilan dan
keamanan suatu negara (Indonesia)
2. Kelebihan Orde Baru :
a. Perkembangan GDP per kapita Indonesia
yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari
AS$1.000
b. Sukses dalam transmigrasi
c. Sukses KB
d. Sukses swasembada pangan
e. Pengangguran minimum
f. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima
Tahun)
g. Sukses Gerakan Wajib Belajar
h. Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
i.
Sukses
keamanan dalam negeri
j.
Investor
asing mau menanamkan modal di Indonesia
k. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan
cinta produk dalam negeri
3. Kekurangan Orde Baru :
a. Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
b. Pembangunan Indonesia yang tidak merata
c. Bertambahnya kesenjangan social
d. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
e. Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai
oleh banyak koran dan majalah yang dibredel
f. Kecemburuan antara penduduk setempat
dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar
pada tahun-tahun pertamanya
g. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan
keamanan
h. Tidak ada rencana suksesi
4. Pemerintah
Orde Baru menerapkan dua strategi umum. Pertama, strategi ekonomi yang
mendorong pertumbuhan cepat dan yang bisa memobilisasi berbagai sumberdaya
ekonomi dari luar negeri. Dan kedua, strategi politik mendorong penciptaan
sistem ekonomi dan masyarakat yang terkendali dan tertib. Dalam kaitan inilah
stabilitas dan keamanan merupakan hal paling berharga dalam pandangan elit
politik Orde Baru yang memicu
kestabilan rezim Orde Baru tersebut.
B.
Saran
Melihat
dari apa yang telah terjadi di masa Orde Baru, saya menyarankan hal-hal berikut
:
1. Perencanaan pembangunan yang direalisasikan pada era Orde
Baru perlu di contoh dan dilanjutkan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintahan
sekarang agar Indonesia mampu menjadi bangsa yang lebih besar lagi di mata
dunia
2. Pemerataan pembangunan perlu ditingkatkan lagi sampai
mencakup keseluruh provinsi-provinsi, demi mencegah kesenjangan dan kecemburuan
sosial diantara elemen masyarakat terkait
3. Sudah sepantasnya Pemerintah membuat kestabilan sistem
politik di era Reformasi sekarang, tanpa mencederai hak-hak setiap masyarakat
yang sebagaimana telah terjadi pada masa Orde Baru, dan kita sebagai masyarakat
wajib mendukung kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam lingkup berbangsa dan
bernegara.
Referensi
:
1. Budiardjo, Miriam. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Politik.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2. http://saiyanadia.wordpress.com/2010/11/20/pengertian-sistem-politik-indonesia/
3. http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/10/kelebihan-dan-kekurangan-sistem.html#ixzz29d3VP3jN
4. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/15308323331.pdf
5. http://hengkikomarudin.wordpress.com/2010/07/14/sistem-politik-indonesia-di-era-orde-baru/
No comments:
Post a Comment